dari dunia
kuturunkan wajahku ke buku, dan kau sirna
ah, kau hebat
kehebatanmu adalah keletihanku
aku ingat raibmu tersimpan pada loncatan kucing
kelincahanmu menyelinap pergi menumbuki kepalaku
tapi dalam sepi dunia pun merindu tubrukmu
menempa kakiku jalan ke arah kota
terbelit lalulintas kabel listrik mataku
jika kau tak kunjung menyergapku
aku akan berselancar di tubuh angin saja
kupindahkan angkasa ke mataku yang silau
kusibak cahaya surya, kuraba udara, tiada kau rupanya
meluncuri dinding gedung kantor, aku turun, melamun
kau sembunyi di titik entah, ke sana langkahku sunyi
kuseret gontai langkahku, kuberi kakiku pulang
nanti di rumah akan kubilas semua kepedulian ini
akan kujemur di tali daun-daun saja, itu sikapku
tidur dalam rentang waktu pendek yang penuh sandung
aku dibangunkan oleh sengat pening di kening
aku bangkit dari kekaraman, kupakai bajuku yang lain
dan kejengkelanku pun mengecat kaca komputer
mencarimu selalu saja kudapati mataku sendiri
yang buta.
by : Ezvya Matta
0 comments:
Post a Comment